Golkar tak Masalahkan Nama-nama Pengurus yang Dipermasalahkan Publik

Sekjen Partai Golkar Idrus Marham

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham membantah ada orang bermasalah di dalam struktur kepengurusan Golkar yang baru. Kalaupun ada sejumlah orang yang pernah tersandung perkara hukum, persoalan mereka sudah rampung.
Sebelumnya, sebuah dokumen yang berisi daftar pengurus sementara Partai Golkar beredar ke publik. Anggota tim formatur, Roem Kono, membenarkan dokumen tersebut.
"Itu kan sudah selesai semua. Jadi, secara UU, mereka itu kan juga sudah mencalonkan sebagai anggota Dewan. Iya kan? Enggak ada masalah," kata Idrus saat dihubungi, Jumat (27/5/2016).
Beberapa nama yang bermasalah itu di antaranya Ketua Harian Nurdin Halid (mantan terpidana kasus impor gula ilegal dan impor beras Vietnam), Ketua Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik Yahya Zaini (skandal video porno), Ketua DPP Golkar Bidang Pemuda dan Olahraga Fahd El Fouz (mantan terpidana kasus korupsi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah/DPID), dan Ketua Pemenang Pemilu Wilayah Jawa Timur Sigit Haryo Wibisono (mantan terpidana kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain).
Untuk diketahui, di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Golkar, terdapat syarat PDLT yang harus dipenuhi setiap kader yang akan masuk ke dalam struktur kepengurusan. PDLT adalah prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela.
Idrus memastikan, dalam menyusun struktur, tim formatur tidak menabrak aturan di dalam AD/ART. Hal ini karena aturan yang terdapat di dalam AD/ART merupakan turunan dari UU.
"Kalau di AD/ART itu kalau ada aturan, UU-nya membolehkan itu tidak masalah kan. Lha itu masalah PDLT itu kan banyak, bisa saja orang menafsirkan, tetapi kembali ke unsur normatifnya (UU)," ujar dia.

Idrus Marham: Susunan Kepengurusan Golkar Sudah Rampung

Sekjen Partai Golkar Idrus Marham

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, pihaknya sudah merampungkan struktur kepengurusan partainya. Namun, saat ini format kepengurusan Golkar belum dapat dipublikasikan.
"Saya mendapat info kalau struktur kepengurusan sudah tahap final, beberapa hari lalu harmonisasi," kata Idrus kepada wartawan, Sabtu (28/5/2016).
Idrus memastikan, seluruh kubu calon ketua umum masuk dalam kepengurusan Golkar.
"Sesuai dengan tujuan rekonsiliasi, maka tentu ada perwakilan-perwakilan seluruh caketum yang ada masuk ke pengurusan," ujar Idrus.
Namun, ujar dia, seluruh kepentingan tidak dapat diakomodir. Sebab jumlah pengurus sangat terbatas.
"Kalau semua diakomodir banyak sekali karena itu, apapun hasil formatur tidak bisa mengakomodir semua pihak," lanjut dia.
Idrus juga menegaskan, format kepengurusan yang beredar di publik belakangan ini tidak asli. Meski ada beberapa nama yang sesuai dengan format asli.
"Saya kira ada sebagian yang masuk," tutur Idrus.
Dalam daftar kepengurusan yang beredar,  ada beberapa nama yang bermasalah atau pun eks (mantan) narapidana.
Anggota Tim Formatur Nurdin Halid menanggapinya dengan santai dan mengatakan tidak ada masalah dengan hal itu. Selagi tak ada larangan, maka hal itu boleh-boleh saja dilakukan.
"(Eks napi masuk ke kepengurusan) Enggak ada larangan, tidak ada larangan kan? Orang yang pernah dipenjara jadi presiden aja bisa, apalagi cuma jadi pengurus Golkar," ucap Nurdin.

ARB: Kader Muda Golkar Jangan Bicara Politik Melulu

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar ARB

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau ARB meminta, kader-kader muda partai tidak hanya berpikiran menjadi politikus. Menurut ARB, mereka harus mengembangkan keterampilan di bidang lain.
"Saya mengatakan pada teman-teman muda Golkar jangan bicara hanya politik kekuasaan melulu," kata ARB, usai nonton bareng film My Stupid Boss, di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (28/5/2016).
Menurutnya, anak muda Golkar harus berpikir bagaimana mereka membawa Indonesia ke depan. Ia mencontohkan dalam bidang energi, apakah Indonesia masih menggunakan energi matahari, atau tetap fosil.
Bagi dia, kepedulian itu yang lebih tepat bagi kader muda Golkar ketimbang hanya berpikir politik kekuasaan saja. "Mereka harus lebih pintar dari saya," katanya menambahkan.
Untuk itu, ia meminta para kader muda Partai Golkar banyak membaca. Sehingga, menjadi generasi yang lebih pintar lagi.
ARB menegaskan, nasib bangsa Indonesia dan dunia ada di tangan anak muda. Sehingga, anak muda Golkar harus menjadi kader yang pintar.
"Jangan lupa kebijakan itu ditentukan oleh parpol. Oleh politik kebijakan. Tapi kalau yang buat kebijakan nggak tahu kan susah." 

SUMATERA SELATAN

More »

lubuk linggau

More »
" Suara Golkar, Suara Rakyat "

KABAR KADER

More »

PEMILU PRESIDEN

More »
" Golkar Bersih, Golkar Bangkit, Golkar Menang !!!! "

PILKADA

More »

PEMILU LEGISLATIF

More »
" Maju dan Berkarya, Bersama Kami Partai Golkar Lubuk Linggau "

PROFIL FIGUR

More »

OPINI

More »