JAKARTA, Indonesia — Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan partainya akan mengusung Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan digelar 2019 mendatang.
“Menghadapi pemilu presiden 2019, Partai Golkar sudah memutuskan mendukung Pak Jokowi sebagai capres, tapi posisi cawapres masih kosong," kata Aburizal dalam Rapimnas Golkar di Hotel Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin malam 22 Mei 2017.
Aburizal mengatakan Golkar bisa mengusulkan satu atau dua nama calon wakil presiden yang akan disandingkan dengan Jokowi dalam pemilihan presiden 2019 mendatang. Kalau bisa, cawapres tersebut berasal dari Golkar. "Tapi, usulan tersebut sebaiknya jangan sebut nama dulu," katanya.
Penyebutan nama calon pendamping Jokowi, Aburizal melanjutkan, berpotensi memunculkan konflik baru di internal partai. Karena itu ia mengusulan sementara ini ditentukan dulu kreteria cawapres yang akan diusung. "Hal-hal yang menyakitkan seperti ini jangan lagi terjadi di internal Partai Golkar," katanya.
Dukungan terhadap Jokowi sebagai calon presiden 2019 juga disampaikan Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono. Agung bahkan meminta Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto segera membangun komunikasi politik dengan Presiden Jokowi.
“Segera konsultasi dengan Jokowi dalam kapasitas beliau sebagai capres terkait hal strategis dalam penyiapan pemenangan tersebut," kata Agung.
Agung juga meminta Setya Novanto memimpin Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu). ”Demi soliditas, Bapilu sebaiknya dipimpin Ketum dibantu wakil ketua sesuai teritorial," kata Agung.
Rapimnas Golkar digelar pada 21-23 Mei. Tiga agenda penting yang dibahas dalam Rapimnas kali ini adalah pembentukan Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu), peraturan tentang rekrutmen caleg, serta pembentukan badan pengamanan suara Partai Golkar
(Sumber:ANTARA)