![]() |
Ketua Umum Partai Golkar dan Presiden Republik Indonesia |
Sebagai relawan Jokowi yang turun langsung ke rakyat jelata (grassroot) untuk mengkampanyekan Jokowi dan menulis buku “Jokowi Satrio Piningit Indonesia” serta “Takdir Tuhan Jokowi RI 1 JK RI 2 Lagi”, dan gara-gara banyak menulis artikel yang mendukung dan mengkampanyekan Jokowi dalam pemilihan Presiden 2014, saya di cap dan dihina oleh Tengku Bintang dengan tulisannya di Kompasiana yang berjudul “Musni Umar Sosiolog Bermental Budak”, tentu saja, saya merasa senang dan bersyukur karena partai Golkar sebagai partai yang pernah saya bernaung di dalamnya dan bahkan menjadi anggota DPR RI, telah memberi dukungan terhadap pemerintahan Jokowi-JK dan mendeklarasikan dukungan politik kepada Jokowi untuk menjadi calon Presiden tahun 2019.
Dukungan politik partai Golkar terhadap Jokowi memberi dampak positif setidaknya pada lima aspek. Pertama, secara sosiologis, memberi dampak psikologis kepada masyarakat dan bangsa Indonesia untuk terus memberi dukungan kepada pemerintahan Jokowi-JK dan semakin meningkatkan partisipasi dalam pembangunan yang sedang giat-giatnya dilaksanakan.
Kedua, secara politik, akan memberi kepastian dan stabilitas politik, paling tidak dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, dan insya Allah lima tahun berikutnya karena partai Golkar telah mendeklarasikan untuk mencalonkan kembali Jokowi sebagai calon Presiden 2019.
Ketiga, secara ekonomi, akan memberi keyakinan kepada investor dan pasar tentang stabilitas politik di Indonesia, sehingga investor dalam dan luar negeri akan semakin yakin dan bergairah menanamkan modalnya di Indonesia.
Keempat, akan semakin menciptakan stabilitas pertahanan dan keamanan, sehingga pemerintah diharapkan bisa melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diperincikan dalam program “Nawacita” sebagai dokumen dan janji politik yang harus dilaksanakan.
Kelima, pemerintahan Jokowi-JK, bisa menghadapi turbulensi ekonomi yang tidak mudah sebagai dampak dari perkembangan ekonomi global, sehingga bisa mengurangi kesenjangan sosial ekonomi yang lebar, kemiskinan yang masih merajalela dan persoalan sosial lainnya, sehingga janji politik Jokowi-JK dalam kampanye 2014 menjadi kenyataan, sehingga memuluskan pencalonannya menjadi Presiden RI periode kedua.
Dengan dukungan partai Golkar, PDIP, PAN, PKB, Nasdem, Hanura dan seluruh relawan Jokowi-JK yang tergabung dalam 30 organ, semoga Presiden Jokowi bisa membawa Indonesia bangkit dan maju menjadi negara besar yang membanggakan dan dihormati bangsa-bangsa lain di dunia. Bisa Sebaliknya Deklarasi partai Golkar yang mendukung pemerintahan Jokowi-JK dan mencalonkan Jokowi menjadi calon Presiden 2019, bisa positif dan bisa pula memberi dampak negatif.
Bisa Sebaliknya
Deklarasi partai Golkar yang mendukung pemerintahan Jokowi-JK dan mencalonkan Jokowi menjadi calon Presiden 2019, bisa positif dan bisa pula memberi dampak negatif.
Pertama, secara sosiologis, mereka yang tidak mendukung pemerintahan Jokowi-JK semakin agresif dan berani melawan pemerintah dan pencalonannya kembali sebagai Presiden RI tahun 2019. Kondisi tersebut bisa terjadi rallying point (titik temu) dengan berbagai pihak termasuk para mantan menteri yang diberhentikan dalam perombakan kabinet jilid 1 dan 2.
Kedua, secara politik, bisa semakin gaduh di lingkungan kekuasaan, karena terjadi persaingan dalam memperebutkan sumber ekonomi dan politik di antara partai-partai politik pendukung pemerintah yang sejak awal mendukung Jokowi-JK dan yang datang belakangan. Selain itu, antara relawan yang sudah berdarah-darah mendukung dan mengkampanyekan Jokowi-JK dengan partai-partai politik yang baru mendukung Jokowi-JK dan partai-partai lama yang sejak awal mendukung dan mengkampanyekan terpilihnya Jokowi-JK.
Ketiga, secara ekonomi, belum tentu menguntungkan kalau terjadi persaingan dan perebutan sumber-sumber ekonomi oleh para elit partai politik yang mendukung pemerintahan, sehingga pemerintah harus membagi kue ekonomi kepada mereka, kemudian rakyat jelata tidak kebagian yang semakin dirasakan adil, sehingga upaya mengurangi kesenjangan sosial ekonomi, kemiskinan dan keadilan gagal diwujudkan.
Dampak lanjutan dari ketiga hal tersebut, maka bisa saja stabilitas sosial, ekonomi, politik dan pertahanan-keamanan terganggu. Ini lebih sulit dikendalikan karena yang bertarung adalah para elit politik dan ekonomi yang melingkari Presiden Jokowi, yang sulit memuaskan mereka jika tidak ada rasa syukur, sebab manusia biasa dihinggapi “hedonic treadmill”. Berapapun diberikan tidak akan puas dan merasa cukup.
Semoga dukungan partai Golkar kepada Presiden Jokowi dan pemerintahannya serta deklarasi pencalonannya menjadi Presiden RI tahun 2019, memberi dampak yang lebih banyak positifnya bagi bangsa dan negara kita ketimbang dampak negatifnya.
( Penulis :Musni Umar )
EmoticonEmoticon