DPD Partai Golkar Lubuklinggau Gelar Bhakti Sosial

Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe saat menyaksikan Sunatan Massal Oleh DPD Partai Golkar Lubuklinggau  Senin (25 Desember 2017)
Marga Mulya - Puluhan anak di Kecamatan Lubuklinggau Selatan I dan Lubuklinggau Selatan II mengikuti sunatan massal gratis yang diadakan oleh Pengurus Kecamatan Lubuklingga Selatan I dan II serta DPD Partai Golkar Kota Lubuklinggau, Senin (25/12) di Kelurahan Marga Mulya.

Dalam kegiatan bhakti sosial ini yang juga dihadiri oleh Walikota Lubuklingga H SN Prana Putra Sohe, Koordinator Daerah Lubuklinggau, Musi Rawas, dan Musi Rawas Utara DPD Partai Golkar Sumsel yang juga merupakan Ketua DPD Partai Golkar Musi Rawas Utara Hasbi Asadiki, Ketua DPD Partai Golkar Lubuk Linggau H Rodi Wijaya dan pengurus DPD lainnya.

"Ada 75 anak yang dilakukan sunatan gratis pada acara ini, Semoga melalui Kegiatan sunatan ini sedikit bisa membantu anak-anak tersebut dalam menjelang usia remaja dan mari bersama-sama kita do'a kan agar mereka nanti menjadi anak yang soleh berbakti kepada agama dan orang tua serta berguna bagi negara dan masyarakat" ujar Rodi Wijaya.

Masih menurut HRW - demikian Rodi lebih dikenal, Kegiatan sunatan masal ini juga merupakan rangkaian kegiatan menyambut HUT Partai Golkar yang puncak acaranya untuk Partai Golkar Lubuklinggau akan dilaksanakan pada malam pergantian tahun 2017/2018 yang berpusat di Kantor DPD Partai Golkar Kelurahan Taba Pingin Lubuklinggau. Dimana pada puncak acara tersebut akan diadakan syukuran dan pengajian bersama,  serta hiburan bersama pengurus kader dan masyarakat lubuklinggau.



MESIN POLITIK DIPANASKAN, GOLKAR MUSI RAWAS MULAI SOSIALISASIKAN DODI

MESIN POLITIK DIPANASKAN, GOLKAR MUSI RAWAS MULAI SOSIALISASIKAN DODI

Foto Firdaus Ceolah.
Musi Rawas -  Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Musi Rawas mulai bergerak. Mereka menyosialisasikan Bakal Calon Gubernur Sumsel yang diusung Partai Golkar H Dodi Reza Alex kepada pengurus dan kader Pengurus Kecamatan Golkar.

Hari ini, Sabtu (2/12), Ketua DPD Golkar Musi Rawas Firdaus Ceolah turun gunung. Ia ke Kecamatan Muara Beliti dan Tiang Pung Pung Kepungut. Ia khusus menemui kader dan pengurus kecamatan Partai Golkar di wilayah tersebut.

Firdaus menerangkan‎ langkah Tim 9 DPD Golkar Kabupatan Musi Rawas, yang hari ini   bergerak menjumpai kader dan pengurus kecamatan serta desa se-Kecamatan Muara Beliti dan Kecamatan Tiang Pupung Kepungut. Mereka menggelar dialogis rekrutmen Bakal Caleg (Bacaleg)  Golkar 2019,  serta sosialisasi Bacagub Dodi Reza Alex yang diusung  Partai Golkar pada Pilgub Sumsel 2018.

"‎Kami mengapresiasi kader atas partisipasinya dalam menyampaikan usulan dan harapan untuk  bacaleg. Kami yakin ke depan Golkar akan semakin solid bersama rakyat,"ungkapnya.

Menurutnya, ‎soliditas merupakan kunci kemenangan,karena itu harus terus dibangun dikalangan kader dan pengurus untuk mewujudkan Golkar menang 2019.

" Insyallah, Golkar Menang 2019, Golkar Sahabat Rakyat, dan Dodi menang 2019," katanya.

(Sumber:rmolsumsel.com)

KARENA PILGUB, GOLKAR SUMSEL BERPALING DARI HARNOJOYO

H Nurdin Halid  (Ketua Harian DPP Partai Golkar)

Jakarta - DPP Partai Golkar mengalihkan dukungan calon walikota dari petahana Harnojoyo ke Mularis Djahri. Hal ini dikatakan Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid. Dia membenarkan dukungan partai Golkar untuk Harnojoyo di Pilkada Palembang berubah ke calon Walikota Palembang dari Partai Hanura yang tak lain adalah Mularis Djahri.

"Betul kita evaluasi dukungan itu dan mengevaluasi ke Hanura," kata Nurdin Halid, Kamis (16/11).Nurdin Halid menjelaskan, alasan partainya merubah dukungan itu lantaran saat ini partai Golkar dan Partai Hanura merupakan koalisi nasional.Alasan kedua yaitu, karena pada pemilihan Gubernur Sumsel mendatang, Golkar dan Hanura akan berkoalisi.


Alasan lain berubahnya dukungan Golkar untuk Harnojoyo lantaran, Harnojoyo sendiri merupakan Ketua DPC Partai Demokrat. Sehingga akan sulit bagi Demokrat untuk mendukung calon yang diusung partai Golkar pada Pilgub Sumsel mendatang.


Sementara Demokrat sendiri ada kandidat yang akan diusung di pilgub Sumsel yang tak lain adalah Ishak Mekki. "Harnojoyo itukan ketua Partai Demokrat. Tidak mungkin dukung Golkar di pilgub Sumsel," tukasnya.Mengenai Surat Keputusan dukungan ke Hanura, Nurdin mengatakan segera keluar dalam waktu dekat ini. "SK nya segera keluar," pungkasnya.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Alex Noerdin mengatakan, perubahan  dukungan  untuk memastikan jalannya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Walikota/Wakil Walikota Palembang berjalan seimbang. Tidak ada salah satu pasangan calon mendominasi dukungan partai. "Kalau kebanyakan, juga dak pulo bagus," ungkapnya, Jumat (17/11).

Dikarenakan hal tersebut, diyakini akan sulit bagi Demokrat mendukung calon yang diusung Partai Golkar pada Pilgub Sumsel mendatang. Sementara, Partai Demokrat diyakini bakal mengusung Ishak Mekki. "Yang penting jalan samo, inikan pilkada kita," imbuhnya

(Sumber:rmolsumsel.com)

AMPG dan KPPG Lubuklinggau dilantik


Lubuklinggau - Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Lubuklinggau resmi dilantik oleh Ketua DPD Partai Golkar Kota Lubuklinggau H Rodi Wijaya , Minggu (15/10)

Kepengurusan AMPG dan KPPG periode 2016-2021 yang dilantik tersebut masing-masing diketuai oleh Renaldi, SP (AMPG) dan Hj Fatimah Akis, SH (KPPG)  yang secara ex officio terpilih karena kedudukannya masing-masing sebagai Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga serta Wakil Ketua bidang Perempuan di Struktur Kepengurusan DPD Partai Golkar Kota Lubuklinggau.

Angakatan Muda Partai Golkar (AMPG) Lubuklinggau

Pada Pelantikan yang dihadiri oleh Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe, Rodi Wijaya meminta kedua organisasi sayap partai golkar tersebut untuk mengibarkan panji-panji partai dan memenangkan Pilkada 2018 dan Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden 2019 untuk kemenangan Partai Golkar di Kota Lubuklinggau.

Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Lubuklinggau

Golkar Usung Pasangan Dodi-Giri di Pilkada Sumsel

(Photo: detiksumsel.com)
Palembang, - Teka-teki siapa pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur yang akan akan diusung partai Golkar pada Pilgub 2018 nanti mulai menapaki titik terang. Secara tegas partai berlambang pohon beringin tersebut, bakal mengusung pasangan Dodi Reza Alex sebagai gubernur dan Giri Ramandha NK yang notabene ketua DPD PDIP Sumsel sebagai wakil Gubernur Sumsel. 
Kepastian ini diterangkan ketua tim penjaringan Pilkada DPD Golkar Sumsel, Yansuri saat dihubungi wartawan detiksumsel.com, pagi ini (3/10). "Sudah disetujui oleh DPP kemarin (2/10), Golkar mengusung Dodi Reza Alex dan pasangannya Giri Ramandha N Keimas," kata Yansuri.
Wakil ketua DPRD Sumsel ini menegaskan, persetujuan DPP ini sejalan dengan rekomendasi DPD Golkar Sumsel. Selannjutnya, partai akan deklarasikan pasangan ini jika nantinya SK DPP sudah turun. "Partai lain belum tahu, yang jelas Golkar mengusung pasangan itu (Dodi-Giri), mungkin nanti PDIP dan partainlain juga, karena secara pribadi yang bersangkutan juga sudah melakukan komunikasi dengan partai lain," sambungnya. 
Sementara itu, Giri Ramandha NK saat dikonfirmasi mengaku tetap akan mengikuti mekanisme partai PDI Perjuangan. "Saya baru menerima informasi, belum berupa surat ataupun rekomendasi. Kalau saya prinsipnya ikut perintah partai," kata Giri. 
Dikatakan, jika memang sudah keluar nama. Maka ia meyakini sudah terbangun komunikasi di DPP baik PDIP maupun Golkar. Meski demikian ia tetap akan mengikuti alur mekanisme partai. "Kita lihat perintah DPP nanti bagaimana, sekali lagi saya prinsipnya ikut dan patuh perintah partai," paparnya. 
Sebelumnya, Dodi Reza Alex selalu bungkam saat ditanya soal Pilgub Sumsel. Putera sulung Gubernur Alex Noerdin ini seperti biasa tetap istiqomah dan menghormati alur proses politik yang sedang berjalan. “Saya belum bisa koment dindo,” jawabnya singkat.
Diketahui, Golkar di DPRD Sumsel sebanyak 10 kursi. Sedangkan PDI Perjuangan mempunyai 13 kursi. Artinya untuk syarat dukungan keduanya sebanyak 23 kursi melebihi syarat 20 persen atau 15 kursi parlemen.
(sumber:detiksumsel.com)

Golkar All Out Menangkan 100 Persen Pilkada Serentak 2018 di Sumsel

Dodi Reza Alex
Palembang - DPP Partai Golkar menargetkan memenangkan 100 persen Pilkada serentak di Sumsel Tahun 2018.
Untuk itu Ketua  DPP Partai Golkar bidang Pemenang Pemilu Sumatera III (Lampung, Sumsel, dan Babel) Dodi Reza Alex Noerdin menyatakan, pihakmya akan all out memenangkan pilkada 2018, sekaligus mempersiapkan kader-kadernya untuk menjadi peserta Pilkada maupun Pileg mendatang.
"Sesuai arahan ketua umum Golkar, target kita memenangkan sebanyak- banyaknya Pilkada 2018. Untuk wilayah Sumatera 3 ada 2 gubernur, yaitu di Sumsel dan Lampung, dan 15 kabupaten/kota di Sumsel, Lampung, dan Bengkulu. Sesuai arahan ketua DPD kader Golkar Sumsel (Alex Noerdin) kita wajib hukumnya turun di Pilkada dan memenangkan kader terbaik," ujar Dodi.
Dilanjutkan Dodi yang juga Bupati Muba ini, pihaknya telah memapping atau memetakan rencana untuk memenangkan dengan strategi tepat.
"Untuk Lubuk Linggau dan 4 Lawang masih bisa mengusung sendiri, selebihnya harus koalisi untuk memajukan kader. Mapping sangat penting,  siapa tokoh dan simpul masyarakat  yang bisa bekerja dengan Golkar, jelas hal itu jadi strategi kita untuk memenangkan setiap Pilkada. Selain itu untuk meraih kemenangan bukan hanya rapat tapi turun ke bawah, agar startegi digunakan tepat, efisiensi dan efektif," pungkas putra Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini.
Seperti diketahui Partai Golkar menargetkan 100% kemenangan pada Pilkada serentak di Sumsel pada 2018.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Bidang (Korbid) Pemenangan Pemilu Indonesia I, Nusron Wahid.
Nusron menyatakan target Golkar pada pilkada 2018 untuk secara nasional meningkat menjadi 80 % dari 171 Pilkada yang dilakasanakan baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/kota. Dimana, sebelumnya (Pilkada 2017) Golkar menargetkan kemenangan sebanyak 60 % (terealisasi 59 %). 
"DPP Golkar menargetkan PP menang 80 % Pilkada di 2018. Kemenangan itu, jelas untuk menutupi utang pada 2015, dimana Golkar hanya meraih 27 % karena konflik internal. Untuk Sumatera 3 diwajibkan 100 % menang," katanya.
Menurut Yusron, partainya sangat serius menghadapi Pilkada 2018 ini, karena jika ditotal secara keseluruhan, akan terdapat sekitar 68 % pemilih Indonesia yang menggunakan hak pilihnya dan akan berpengaruh pada Pileg dan Pilpres 2018 mendatang.
"Pilkada 2018 sangat strategis dan pemilihnya gemuk dan sangat diperhitungkan" bebernya.
Ditambahkan Kepala BNP2TKI ini, dengan kurun waktu yang pendek antara Pemilu 2019 (pencoblosan 17 April 2019), dan Pilkada 2018 (27 Juli), yaitu sekitar 10 bulan. Nusron menilai, pemenangan Pilkada 2018 sangat signifikan untuk menjadi pemenangan Pileg dan Pilpres 2019. 
"Berdasarkan pengalaman kekalahan di Pilkada sebelumnya, kita membutuhkan waktu 1,5 sampai 2 tahun untuk recovery (memulihkan) atas kekalahan. Jadi kita harus bisa mewujudkannya dari sekarang," tegas Nusron.
Dalam merealisasikan target tersebut, Ia pun meminta seluruh anggota tim pemenangan pemilu menjadikan target tersebut sebagai komitmen mensukseskan Pilkada, dan bukan omong semata.
"Kuncinya harus disiplin tidak egois, dan salah memilih orang. Seperti Aceh kita kalah, karena ketua Golkar disana memaksakan diri. Tapi harus objektif, jika tidak mampu ya sudah cari lainnya, yang memiliki working hingga ke bawah, kapasitas dan logistik yang memadai 

(sumber:mediaonline-news.com)

Akhir Agustus, Partai Golkar Putuskan Calon di Pilkada Serentak


Jakarta - Tidak lama lagi, Pilkada Serentak 2018, digelar. Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar  Idrus Marham menyatakan akan mengumumkan hasil komunikasi politik dengan para ketua DPD terkait pesta demokrasi itu pada akhir Agustus 2017.
“Kita akan putuskan secara formal tanggal 28-29 Agustus,” kata Idrus di sela Raker DPP Partai Golkar di Novotel Bogor 
Dia menyebutkan, ada 171 daerah yang akan melaksanakan Pilkada Serentak pada 2018.
Golkar sendiri sudah menugaskan kepada seluruh ketua DPD untuk melakukan komunikasi politik dengan partai-partai di daerah.
“Hasilnya nanti dilaporkan ke kita untuk dibahas di tim pilkada pusat,” ujar Idrus.
Menurut dia, untuk memenangkan kontestasi politik baik di pilkada maupun pilpres, Partai Golkar  memegang prinsip bangsa ini harus dipimpin secara bersama-sama.
“Meskipun Golkar cukup kursi untuk mengusung calon sendiri, tapi koalisi sebuah kebutuhan dan tuntutan. Koalisi disesuaikan, tergantung daerah masing-masing,” kata Sekretaris Tim Pilkada Pusat ini. 

(sumber:mediaonline-news.com)

Alex Noerdin Kukuhkan Pengurus DPD II Golkar Banyuasin


Pangkalan Balai – Gubernur Alex Noerdin selaku ketua DPD I Partai Golkar Sumsel mengukuhkan kepengurusan DPD II Golkar Kabupaten Banyuasin, Selasa (11/7/2017) di Graha Sedulang Setudung Pangkalan Balai Banyuasin.
Dalam kata sambutannya Alex Noerdin berpesan kepada Ketua DPD Golkar Banyuasin Irian Setiawan, Sekretaris H Iis Herianto, Bendahara Herawati serta kepengurusannya serta semua kader golkar agar berbangga menjadi Kader Golkar.
Namun dia mengingatkan berorganisasi dan bergabung ke partai bukan hanya sekedar untuk mengincar kursi DPRD, sebab hanya berapa banyak kursi dprd yg ada dan itu tidak kan pernah cukup. “Tapi dengan berpartai, inilah kesempatan kita untuk membangun daerah, kesempatan lebih luas dan lebih terarah, dalam berbuat,” kata Alex.
Dia melanjutkan Golkar merupakan partai teruji, pernah menang dan  berkali-kali, pernah juga surut dan terduduk berkali-kali. “Tapi Golkar mampu untuk bangkit kembali, ini karena Golkar adalah partai yang tumbuh dari bawah dan telah teruji,” katanya.
Bahkan tidak sedikit kader golkar yang dipinjam oleh partai lain. Namun Golkar sangat ikhlas akan hal itu, karena untuk membangun daerah tidak hanya ditentukan oleh satu partai, melainkan oleh semua. “Kader golkar banyak dipinjam oleh partai lain, itu artinya golkar adalah partai profesional,” katanya.
Sementara itu Ketua DPD II Golkar Banyuasin Irian Setiawan mengatakan, akan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap kader untuk berkiprah membangun daerah. “Kita berharap, setiap kader Golkar mampu menjadi pelopor dalam kemajuan dan kebaikan serta bermanfaat bagi masyarakat,”  katanya. (rea)
(Sumber:BanyuAsinOnline.com)

Ketua DPD Golkar Palembang Berharap Koalisi Dengan Nasdem

Palembang – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Palembang, M Hidayat mengembalikan berkas formulir Bakal Calon (Balon) Wakil Walikota (Wawako) Palembang di Partai Nasdem, Rabu (26/7). Meski demikian, dirinya menuturkan, diposisikan sebagai wako atau wawako sebagai kader Golkar ia siap diposisi mana saja.
“Kita para kader Partai Golkar sudah direstui untuk maju pada pilkada tahun 2018 mendatang, namun hanya saya yang diusung partai. Untuk itu, diposisi wako atau wawako saya selalu siap tergantung dari hasil survey,” ungkap Hidayat usai mengembalikan formulir Wawako Palembang di Partai Nasdem.
Dikatan Hidayat, mengembalikan berkas di Partai Nasdem merupakan partai yang ke enam, dengan harapan bisa berkoalisi dengan Partai Nasdem agar bisa memenangkan pilkada periode 2018-2023 mendatang sesuai semboyan Partai Golkar Bersama-sama meraih kemenangan “Besanak”.
“Mudah-mudahan Golkar dan Nasdem bisa berkoalisi agar dapat mencukupi 10 kursi di Parlemen, supaya bisa mengusung pasangan balon wako dan wawako pada pilkada serentak Juni 2018 mendatang,” ujarnya.
Sementara, Ketua Tim Penjaringan Wako dan Wawako Palembang Partai Nasdem, Candra Putra mengatakan, sejauh ini sudah ada 13 nama yang mengambil formulir pendaftaran untk Wako Palembang dan 2 nama mengambil berkas Wawako Palembang.
“Sementara ini yang baru mengembalikan berkas pendaftaran Walikota baru 11 nama sisanya kita menunggu sampai tanggal 28 Juli nanti,” jelasnya.
Dilanjutkanny, dari 11 nama balon wako dan wawako Palembang yang sudah mengembalikan berkas pendaftaran tidak ada satupun kandidat yang syaratnya tidak lengkap.
“Kemungkinan masa perbaikan berkas pada tanggal 28 sampai 30 juli mendatang tidak ada lagi, karena semua persyaratan bakal calon sudah lengkap. Selanjutnya kita akan melakukan seleksi verifikasi dan mengirimkan tiga pasangan balon wako dan wawako ke DPW kemudian akan diputuskan oleh DPP Nasdem,” tandasnya. (*)
(Sumber:BanyuasinOnline.com)

Penjaringan Tidak Satu Paket

Pengembalian Formulir dan Berkas oleh salah Satu Bakal Calon Wakil Walikota Hasbi Asadiki
TABA PINGIN - Panitia penjaringan Bakal Calon (Balon) Walikota dan Wakil Walikota Partai Golkar Kota Lubuklinggau, Mukhtarul Muslimin Hanan menegaskan penjaringan balon walikota dan wakil walikota di Partai Golkar tidak satu paket, artinya pendaftaran dilakukan secara terpisah antara Balon Walikota dan Wakil Walikota,

"Penjaringan dilakukan terpisah, tidak satu paket. Walaupun H SN Prana Putra Sohe mendaftar selaku Waliota dan H Sulaiman Kohar balon wakil walikota saat mendaftar serentak namun kita mencatatnya secara terpisah karena memang sesuai Juknis (Petunjuk Teknis) bahwa penjaringan dilakukan secara terpisah", katanya kepada Linggau Pos Rabu (26/07).

Ditambahkannya bahwa tidak menutup kemungkinan jika SN Prana Putra Sohe kembali diusung oleh Partai Golkar, maka Partai Golkar yamg akan menentukan siapa calon wakil walikota yang akan mendampingi.

"Bisa saja Partai Golkar memasangkan SN Prana Putra Sohe dengan calon lain. Juga tidak menutup kemungkinan Partai Golkar kembali mengusung Nan Suko Jilid II. Semua masih cair segala kemungkinan bisa saja terjadi," tegasnya.

Menurutnya, Tim Penjaringan Balon Walikota dan Wakil Walikota Partai Golkar Kota Lubuklinggau menyampaikan kepada DPD Partai Golkar Sumatera Selatan pada saat penyerahan berkas Balon Walikota dan Wakil Walikota agar ada Kader Partai Golkar yang diusung pada Pilkada 2018.

Ujang panggilan akrab Mukhtarul Muslimin Hanan memastikan kandidat yang akan diusung Partai Golkar tidak akan melenceng dari 10 kandidat yang daftar di Partai Golkar yang terdiri dari enam Balon Walikota dan empat balon wakil walikota. Balon Walikota diantaranya H SN Parana Putra Sohe, Riezky Aprilia, H Rodi Wijaya, HM Khoirul Umri, H Rustam Effendi dan H Toyep Rakembang. Sedangkan Balon Wakil walikota H Sulaiman Kohar, Hasbi Asadiki, Fauzi Arianto dan Hendi Budiono.

"Kalau sampai ada nama baru pastilah itu menjadi keputusan luar biasa yang diambil oleh DPD Sumsel dan DPP Partai Golkar. Siapa tahu, karena bisa saja dinamika Pilgub akan mempengaruhi peta koalisi Pilkada serentak di Kabupaten/Kota di Sumsel," tegasnya.

Namun demikian keputusan final siapa yang diusung Partai Golkar memperhatikan hasil survey individu maupun kombinasi jika dipasangkan - siapa berpasangan dengan siapa - pada survey yang dilakukan.

"Soal Posisi bisa saja berubah, misalnya yang daftar Balon walikota bisa jadi Balon wakil walikota demikian sebaliknya, jika Partai Golkar mengusungnya," tegasnya.

Sembari menambahkan, dari 10 kandidat yang mendaftar ada tiga kader Partai Golkar yakni H Rodi Wijaya, Hasbi Asadiki, dan Fauzi Arianto. Berkas pendaftaran sudah diserahkan ke DPD Partai Golkar Sumsel diterima langsung oleh Sekretaris DPD Ir Herpanto MSi. Tahap selanjutnya akan dilakukan survey.

"Kandidat yang di survey tentunya 10 orang yang mendaftar ke Partai Golkar, " ucapnya.

Menurut Ujang kandidat yang ambil formulir di Partai Golkar 12 orang, dua orang tidak kembalikan berkas semuanya kader partai Golkar yakni Firdaus Cik Olah Ketua DPD Partai Golkar Musi Rawas mengambil formulir Balon Walikota dan Okma Yendri.

(Sumber : Linggau Pos, edisi Kamis 27 Juli 2017)

Partai Golkar Lubuklinggau berhasil Jaring 10 Calon Wako/Wawako

H Rodi Wijaya  ( HRW )
Lubuklinggau - Setelah pengembalian formulir resmi ditutup Kamis (20/7), Partai Golkar Lubuklinggau melalui Tim Pemilukada berhasil menjaring 10 Bakal Calon Walikota/Wakil Walikota yang akan diusung pada Pilkada serentak Kota Lubuklinggau 2018.

Menurut Ketua DPD Kota Lubuklinggau yang juga sebagai Ketua Tim Pemilukada Partai Golkar Lubuk Linggau H Rodi Wijaya "Dari 12 orang yang mengambil formulir penjaringan 10 orang resmi mengembalikan formulir dan berkas yang disyaratkan untuk mengikuti tahapan selanjutnya oleh DPD Partai Golkar Sumatera Selatan dan DPP Partai Golkar yang akhirnya akan terpilih Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota yang akan diusung oleh Partai Golkar pada Pilkada 2018".

Sepuluh orang yang mengembalikan berkas terdiri dari enam orang yang mengembalikan berkas wako yaitu Riezky Aprilia (Swasta), Toyeb Rakembang (Anggota DPRD Musi Rawas), H SN Prana Putra Sohe (Walikota Petahana), H M Khoirul Umri (Politisi PDIP/Anggota DPRD Kota Lubuklinggau, H Rustam Effendi ( PNS Kabupaten Musi Rawas Utara) serta H Rodi Wijaya (Ketua DPRD Kota Lubuklinggau).

Sementara empat orang mengembalikan berkas Wawako yaitu Hasbi Asadiki (Politisi Partai Golkar/Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan), H Sulaiman Kohar (Wakil Walikota Petahana), Hendi Budiono (Ketua Partai Bulan Bintang/Anggota DPRD Kota Lubuklinggau) dan Fauzi Ariyanto (Advokat/Politis Partai Golkar)

Dua orang yang tidak mengembalikan berkas yaitu Firdaus Cik Olah (Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Musi Rawas) dan Okma Yendri (Dekan Teknik Unmura/Politis Partai Golkar).

Tahapan penjaringan oleh Tim Pemilukada Partai Golkar Kota Lubuklinggau ini sendiri sebelumnya dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengambilan formulir dari tanggal 6 s/d 13 Juli 2017 sementara pengembalian formulir (14 - 20 Juli 2017).

(ememha - pgllg)


Alex Noerdin: Gubernur Sumsel Harus dari Golkar

Ir H Alex Noerdin SH
PALEMBANG Gubernur Sumsel Alex Noerdin memberikan pernyataan yang mengejutkan mengenai sikap politiknya pada Pilkada 2018 mendatang.
Ketua DPD I Partai Golkar Sumsel itu menyebutkan Gubernur Sumsel mendatang harus kader Golkar.
“Gubernur Sumsel nanti harus kader Golkar karena telah teruji,” tegas Alex saat pelantikan DPD II Golkar Banyuasin di Graha Sedulang Setudung, Banyuasin.
Selama ini, Alex belum mau berkomentar terkait pilgub ini. Dia memilih no comment setiap ditanya soal calon Golkar. Alasannya, pelaksanaan masih jauh, 2018. "Kader Golkar itu, bahkan harus hebat dari saya," katanya, Rabu (12/07).
Menurut Alex, banyak event internasional akan digelar 2018. Ada motorcross grandprix, Asian Games, kejuaraan triathlon, dan lainnya. Semua tak lepas dari peran dirinya.
Bisa mengelola dan menjadikan Provinsi Sumsel luar biasa hebat. “Tidak ada daerah sesibuk Sumsel karena provinsi ini masuk daerah terdepan di Indonesia.”
Salah satu kader Partai Golkar yang digadang maju di Pilgub nanti adalah Dodi Reza Alex, Bupati Musi Banyuasin. Bahkan, dikabarkan akan berpasangan dengan Giri Ramanda NK, ketua DPRD Sumsel, keponakan Megawati Soekarnoputri.
Soal Dodi ini, Alex pernah menegaskan kalau putra sulungnya itu tengah “di-S2-kan”. Dalam pengertian belajar menjadi seorang pemimpin dari Musi Banyuasin. Dodi juga dalam tahap menyelesaikan program doktor dengan disertasi manajemen pengelolaan Tanjung Api-Api.
“Ya, Dodi memang lagi ambil S-3. Mengkaji soal Tanjung Api-api. Terjemahkan sendirilah,” kata Alex.
Informasi yang dihimpun, Dodi sebetulnya sudah mengambil formulir di salah satu parpol. “Pak Dodi maju kok. Beliau nunggu timing yang tepat saja untuk ambil formulir,” ujar sumber tersebut.
Dodi enggan mengomentari statemen Alex. “Kapan statemen bapak?” ujarnya seolah balik bertanya. “Kader Golkar 'kan banyak. Ya, wajar juga statemen begitu. Masak kalo pas pelantikan Golkar beliau ngomongin kader partai lain,” tulis Dodi dalam pesan WhatsApp sembari memberi tanda senyum di ujung kalimatnya.
Partai Golkar Sumsel sendiri belum membuka pendaftaran penjaringan balongub Pilkada 2018. Begitu juga dua partai lainnya, Demokrat dan PBB. Khusus PKS, sudah mengambil kebijakan tak melaksanakan penjaringan. Melainkan memilih komunikasi politik secara langsung.
Nah, hingga kemarin sudah ada tujuh parpol yang menjaring balongub. Yakni PDI Perjuangan, NasDem, Gerindra, Hanura, PPP, PKB, dan PAN. Mereka yang “melamar” dominan ketua partai.(jpnn.com/ememha/pgllg)

Anggota DPRD Sumatera Selatan Ambil Formulir Wawako Lubuklinggau


Lubuklinggau - Mantan Ketua DPRD Kota Lubuklinggau Hasbi Asadiki, S.Sos.,MM berkeinginan untuk ikut Pilkada Lubuklinggau 2018. Dengan memberi Kuasa kepada Sekretaris DPD Partai Golkar Musi Rawas Utara Hasran Akwa, SH. Hasbi mengambil formulir sebagai bakal calon Wakil Walikota Lubuklinggau, Selasa (11/07).

Menurut Hasbi Asadiki melalui Hasran Akwa tekadnya untuk mengikuti kontestasi ini dan berharap mendapat dukungan internal partai dengan mengusung dirinya sebagai Calon Wakil Walikota Lubuklinggau pada pilkada nanti adalah memenuhi harapan partai sendiri bahwa setiap kader yang berpotensi untuk menjadi kepala daerah harus mengikuti penjaringan balon yang dilakukan oleh partai.

" Pak Hasbi mengikuti mekanisme partai di lubuklinggau ini sendiri sudah seizin dan sepengetahuan Ketua DPD Provinsi Sumatera Selatan Ir H Alex Noerdin SH melalui sekretaris DPD Sumatera Selatan Ir Herpanto MSi mengingat saat ini dirinya adalah anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Sumatera Selatan dan salah satu wakil sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel " demikian menurut Hasran yang juga merupakan Anggota DPRD Musi Rawas Utara.


(ememha-pgllg)

Ketua DPRD Lubuklinggau ambil formulir


Lubuklinggau - H Rodi Wijaya Ketua DPRD Kota Lubuklinggau bertekad untuk maju di Pilkada Lubuklinggau 2018.

Keseriusan HRW - demikian Rodi dikenal di Lubuklinggau ditunjukan dengan mengambil formulir Wako pada Tim Penjaringan Bakal Calon Kepala daerah Partai Golkar.

Pengambilan formulir ini diambil sendiri oleh HRW didampingi seluruh anggota fraksi DPRD Partai Golkar Kota Lubuklinggau yang diterima langsung oleh Ketua Tim Yani Rizal dan anggota Tim Pilkada lainnya.

Menurut HRW sebagai kader partai dia optimis diusung oleh Partai Golkar apalagi sekarang ada perintah partai bahwa kader harus maju disetiap daerah yang melaksanakan pilkada.

(ememha-pgllg)

Thoyeb ambil formulir Wako


Lubuklinggau - Anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas H Thoyeb Rakembang mengambil formulir Walikota penjaringan Bakal Calon Kepala daerah DPD Partai Golkar Kota Lubuklinggau, Senin (10/07).

Thoyeb adalah orang keenam yang mengambil formulir Walikota pada Tim Penjaringan Partai Golkar setelah sebelumnya Firdaus Cik Olah, Riezky Aprilia, Khoirul Umri, Rustam Effendi dan SN Prana Putra Sohe juga mengambil formulir Wako.

Golkar Tegaskan Usung Kader

Idrus Marham, Sekjen DPP Partai Golkar
JAKARTA – Partai Golongan Karya (Golkar) telah melakukan penjaringan terhadap bakal calon kepala dan wakil kepala daerah mulai tingkat bupati, wali kota hingga gubernur di Sumsel.
Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham menyebutkan ada kriteria dalam menetapkan bakal calon yang akan diusung dalam pilkada serentak tahun 2018.
Namun ia memastikan sementara ini DPP Golkar belum memutuskan bakal calon yang akan diusung di wilayah Sumsel. Kendati demikian Idrus meyakinkan bahwa kader partai diutamakan untuk diusung.
“Prinsip dasar Partai Golkar, pada dasarnnya kita mengedepankan kader, apalagi ada pengurus (yang maju),” kata Idrus Marham, Selasa (6/6) di Jakarta.
Namun kata Idrus, bukan berarti itu menutup peluang non kader untuk diusung dalam pilkada. Asalkan target dalam pilkada untuk kemenangan pasangan calon yang diusung.
“Tetapi karena kita ingin menang, maka kita tanyakan lagi pada rakyat,” ungkap Idrus.
(ememha-pgllg)

Nanan dan Suko ambil formulir bareng


Lubuklinggau - Drs H SN Prana Putra Sohe MM dan H Sulaiman Kohar SH yang saat ini masih menjabat Walikota dan Wakil Walikota Lubuklinggau (2013-2018) dalam waktu bersamaan mengambil formulir pendaftaran penjaringan Bakal Calon Walikota / Wakil Walikota Lubuklinggau DPD Partai Golkar, Sabtu (08/07).

Pasangan Petahana yang kembali berniat berpasangan pada pilkada serentak 2018 ini secara bersamaan diterima panitia penjaringan Partai Golkar.

Prana Sohe mengambil formulir sebagai Bakal Calon Walikota sementara Sulaiman Kohar mengambil formulir Bakal Calon Wakil Walikota. Formulir sendiri kemudian diserahkan oleh Sapran SH salah seorang anggota Tim Penjaringan Partai Golkar.


(ememha-pgllg)

Khoirul dan Rustam Ambil Formulir Wako


Lubuklinggau - Pada hari kedua Jum'at (07/07) tahapan pendaftaran penjaringan Bakal calon walikota / wakil walikota lubuklinggau oleh Partai Golkar dihadiri dua orang bakal calon yang mengambil formulir sebagai Walikota.

Ba'da sholat Jum'at Anggota DPRD Kota Lubuklinggau dari Fraksi PDIP Khoirul Umri berharap diusung oleh partai golkar pada pilkada serentak 2018 dengan ikut mengambil formulir pendaftaran Calon walikota partai golkar.

Menjelang Sore H Rustam Effendi, PNS di Pemkab Musi Rawas Utara juga datang mengambil formulir untuk dirinya sebagai bakal calon walikota.

Kedatangan kedua bakal calon ini diterima langsung oleh Tim Pilkada Partai Golkar dan formulir pendaftaran diserahkan langsung anggota Tim Drs. Nazarudin Wapi.

Sebelumnya di pagi hari bakal Calon Walikota atas nama Riezky Aprilia mengembalikan formulir beserta berkas kelengkapan sebagai bakal calon kepada Tim Pilkada DPD Partai Golkar Lubuklinggau.

(Ememha - pgllg)


Firdaus dan Riezky Ambil Formulir di hari pertama


Lubuk Linggau - Setelah resmi dibuka untuk Pendaftaran Calon Walikota / Wakil Walikota Pilkada Serentak 2018 oleh DPD Partai Golkar Lubuklinggau tercatat dua orang bakal calon mengambil formulir pendaftaran di hari pertama, Kamis (06/07).

Firdaus Cik Olah yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Musi Rawas membuka tahapan pendaftaran ini dengan mengambil formulir Bakal Calon Walikota di pagi hari. Pengambilan Formulir pendaftaran untuk Firdaus Cik Olah ini dikuasakan kepada Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Musi Rawas Rusidi, SH.

Selang beberapa jam kemudian Putri sulung Drs Riduan Effendi, SH.,MSi (Mantan Walikota Lubuklinggau), Riezky Aprilia datang sendiri Kekantor DPD Partai Golkar Lubuklinggau juga mengambil Formulir pendaftaran untuk Bakal Calon Walikota.

Formulir pendaftaran untuk kedua bakal calon ini diserahkan oleh Yani Rizal selaku wakil ketua Tim beserta beberapa orang anggota Tim Pilkada Partai Golkar lainnya.

(ememha-pgllg)

Partai Golkar Lubuklinggau Buka Pendaftaran Calon Walikota dan Wakil Walikota

H Rodi Wijaya
LUBUKLINGGAU - Sesuai Petunjuk DPD Partai Golkar Sumsel akhirnya secara resmi Partai Golkar Lubuklinggau membuka pendaftaran Calon Walikota dan Wakil Walikota pada pilkada serentak gelombang ketiga 27 Juni 2018.

Pelaksanaan Pendaftaran dibagi dua tahap guna menjaring Lima Calon Walikota dan Lima Calon Wakil Walikota yang akan diusung partai golkar pada kontestasi kepala daerah tersebut. Pengambilan formulir pendaftaran dimulai dari tanggal 06 Juli sampai dengan 13 Juli 2017, sementara pengembalian formulir pendaftaran dilakukan dari tanggal 14 Juli sampai 20 juli 2017.

Menurut Ketua DPD Partai Golkar Kota Lubuklinggau H Rodi Wijaya, SE.,MSi pendaftaran ini terbuka untuk siapa saja dan pelaksanaan penerimaan pendaftaran dilakukan  oleh Tim Pilkada yang telah dibentuk oleh Partai. "Siapapun dipersilahkan untuk mendaftar kepada Panitia Partai dan ini merupakan mekanisme internal partai bagi Calon Walikota dan Wakil Walikota yang berharap diusung oleh Partai Golkar".

Selain itu menurut Rodi Partai Golkar Kota Lubuklinggau juga mengundang Partai Lain di Kota Lubuklinggau untuk berkoalisi dalam mengusun Calon Walikota dan Wakil Walikota yang akan diusung pada pilkada 2018 nanti. 

" Partai Golkar Lubuklinggau tidaklah Jumawa, walaupun secara hitung-hitungan yang disyaratkan untuk mengusung Calon,  Partai Golkar Lubuklinggau yang memiliki enam kursi di legislatif sebenarnya bisa melenggang sendiri tanpa berkoalisi. Tetapi Partai Golkar tetap membuka komunikasi dengan partai lain untuk membentuk koalisi dan bersama-sama mengusung dan memenangkan Pilkada 2018 nanti " demikian menurut H Rodi Wijaya (HRW).


(ememha-pgllg)

Golkar belum buka pendaftaran calon Gubernur Sumsel

Ir H Alex Noerdin SH
(Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Selatan )
Palembang  - DPD Partai Golkar Sumatera Selatan hingga sekarang belum membuka pendaftaran bakal calon Gubernur Sumsel untuk menghadapi pemilihan kepala daerah serentak 2018.

Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Selatan, Alex Noerdin menyampaikan hal itu saat ditanya mengenai kapan partai tersebut membuka pendaftaran untuk bakal calon Gubernur Sumsel di Palembang, Kamis.



Menurut dia, sampai saat ini Golkar belum merencanakan tanggal pembukaan pendaftaran untuk bakal calon Gubernur Sumatera Selatan.


"Kalau dari Golkar kita belum buka pendaftaran, pelan-pelan saja. Kalau ada partai lain yang sudah buka biarlah, justru kita bisa mengintip dulu siapa saja yang daftar," katanya.


Sementara menanggapi munculnya isu tentang rencana Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex untuk maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur Sumsel 2018, ia menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut dengan putranya.


"Dodi sudah jadi bupati, jadi terserah dia mau maju apa tidak," tutur Alex yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumsel tersebut.


Mengenai survei Dodi Reza sebagai salah satu bakal calon yang diisukan maju dalam Pilkada Gubernur 2018, ia menyatakan, yang terpenting dalam satu survei itu mencari tren positif.


"Kalau ada salah satu calon tahun lalu bagus surveinya, tetapi pas tahun ini rendah, nah itu yang bahaya. Tapi kalau awalnya rendah, tetapi ada tren naik itu yang bagus," ujarnya.


Ia menuturkan, saat ini memang sudah masuk era calon kepala daerah yang muda dipercaya oleh masyarakat.


"Memang sekarang era orang muda atau juga yang terlihat muda. Tapi ada juga yang berwajah tua sebenarnya masih muda," katanya.


Di Sumsel ada sembilan kabupaten/kota yang akan melaksanakan pilkada serentak 2018 dan ditambah pilkada gubernur Sumatera Selatan.

(Sumber:Antarasumsel.com)

Pilkada Sumsel, Golkar Targetkan Menang 100 Persen

PALEMBANG - Partai Golongan Karya (Golkar) menargetkan 100% kemenangan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2018.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Bidang (Korbid) Pemenangan Pemilu Indonesia I, Nusron Wahid, disela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera III DPP partai Golkar, di Hotel Swarna Dwipa Palembang, beberapa waktu lalu.
Nusron menyatakan target Golkar pada pilkada 2018 untuk secara nasional meningkat menjadi 80 % dari 171 Pilkada yang dilakasanakan baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/kota. Dimana, sebelumnya (Pilkada 2017) Golkar menargetkan kemenangan sebanyak 60 % (terealisasi 59 %). 
"DPP Golkar menargetkan PP menang 80 % Pilkada di 2018. Kemenangan itu, jelas untuk menutupi utang pada 2015, dimana Golkar hanya meraih 27 % karena konflik internal. Untuk Sumatera 3 diwajibkan 100 % menang," katanya.
Menurut Yusron, partainya sangat serius menghadapi Pilkada 2018 ini, karena jika ditotal secara keseluruhan, akan terdapat sekitar 68 % pemilih Indonesia yang menggunakan hak pilihnya dan akan berpengaruh pada Pileg dan Pilpres 2018 mendatang.
"Pilkada 2018 sangat strategis dan pemilihnya gemuk dan sangat diperhitungkan" bebernya.
Ditambahkan Kepala BNP2TKI ini, dengan kurun waktu yang pendek antara Pemilu 2019 (pencoblosan 17 April 2019), dan Pilkada 2018 (27 Juli), yaitu sekitar 10 bulan. Nusron menilai, pemenangan Pilkada 2018 sangat signifikan untuk menjadi pemenangan Pileg dan Pilpres 2019. 
"Berdasarkan pengalaman kekalahan di Pilkada sebelumnya, kita membutuhkan waktu 1,5 sampai 2 tahun untuk recovery (memulihkan) atas kekalahan. Jadi kita harus bisa mewujudkannya dari sekarang," tegas Nusron.
Dalam merealisasikan target tersebut, Ia pun meminta seluruh anggota tim pemenangan pemilu menjadikan target tersebut sebagai komitmen mensukseskan Pilkada, dan bukan omong semata.
"Kuncinya harus disiplin tidak egois, dan salah memilih orang. Seperti Aceh kita kalah, karena ketua Golkar disana memaksakan diri. Tapi harus objektif, jika tidak mampu ya sudah cari lainnya, yang memiliki working hingga ke bawah, kapasitas dan logistik yang memadai," tandas Nusron seraya September calon yang diusung Golkar sudah ada semua.
Sementara Ketua bidang Pemenang Pemilu Golkar Sumatera III (Lampung, Sumsel, dan Babel) Dodi Reza Alex Noerdin menyatakan, pihakmya akan all outmemenangkan pilkada 2018, sekaligus mempersiapkan kader-kadernya untuk menjadi peserta Pilkada maupun Pileg mendatang.
"Sesuai arahan ketua umum Golkar, target kita memenangkan sebanyak- banyaknya Pilkada 2018. Untuk wilayah Sumatera 3 ada 2 gubernur, yaitu di Sumsel dan Lampung, dan 15 kabupaten/kota di Sumsel, Lampung, dan Bengkulu. Sesuai arahan ketua DPD kader Golkar Sumsel (Alex Noerdin) kita wajib hukumnya turun di Pilkada dan memenangkan kader terbaik," janjinya Dodi yang disebut-sebut akan maju Pilgub Sumsel mendatang.
Dilanjutkan Dodi yang juga Bupati Muba ini, Rakorwil tersebut merupakan tahap awal untuk bisa mengumpulkan data awal dan memapping atau memetakan rencana untuk memenangkan dengan strategi tepat.
"Untuk Lubuk Linggau dan 4 Lawang masih bisa mengusung sendiri, selebihnya harus koalisi untuk memajukan kader. Mapping sangat penting,  siapa tokoh dan simpul masyarakat  yang bisa bekerja dengan Golkar, jelas hal itu jadi strategi kita untuk memenangkan setiap Pilkada. Selain itu untuk meraih kemenangan bukan hanya rapat tapi turun ke bawah, agar startegi digunakan tepat, efisiensi dan efektif," pungkas putra Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini.
Dalam kesempatan tersebut, hadir beberapa Balonkada dari Golkar diantaranya Lury Elza Alex (Palembang), Yulizar Dinoyo (Empat Lawang), Pranab Sohe (Lubuk Linggau) dan sebagainya.

Menakar Pilkada Serentak Sumsel 2018

Kiki Mikail
Meskipun Pemilukada serentak gelombang ketiga baru akan dilaksanakan pada tahun 2018, namun gairah dan semangat untuk menyukseskan agenda lima tahunan tersebut sudah mulai terasa. Pada pemilukada serentak kali ini, terdapat 171 daerah seindonesia yang akan menyelenggarakan Pilkada termasuk 9 Kabupaten/ Kota plus Pilgub di Sumatera Selatan. Beberapa partai politik dan bakal calon yang akan maju dalam pilkada serentak di Sumatera Selatan mulai menyusun anggaran dan strategi. Bahkan, Baliho baliho, papan bilboard poto kandidat bakal calon kepala daerah sudah mulai menghiasi pemandangan dipinggir jalan dan beberapa titik yang menjadi pusat perhatian publik dengan wajah dan pesan kampanye yang tentunya berbeda.

Pemilihan Kepala Daerah secara langsung seperti yang telah diamanatkan oleh UU No. 32 tahun 2004 dan UU Perubahan No. 12 tahun 2008 tentang pemerintahan daerah mengantarkan kita kepada era baru, yaitu era Pemilihan Kepala Daerah secara langsung, dimana masing masing konstituen memiliki peluang dan hak untuk menentukan preferensi politiknya masing-masing berdasarkan pertimbangan pemilih.

Pembangunan pada era sekarang tidak lagi bersifat Jakarta Centries, akan tetapi, pembangunan lebih merata sesuai kemampuan daerah masing-masing. Dengan adanya otonomi daerah, kekuasaan dan kewenangan tersebut relatif menyebar ke daerah, karena sebagian besar urusan pemerintahan di transfer ke daerah. Melalui perubahan seperti itu, relasi antara pemerintah pusat dengan daerah akan memungkinkan berlangsung secara lebih demokratis.

Strategi Pemenangan
Strategi menggaet dukungan pemilih melalui kegiatan kampanye dan pemasaran politik telah dimulai bahkan jauh sebelum KPUD Sumatera Selatan sebagai penyelenggara pemilu mengumumkannya. Pada akhirnya, mereka yang memiliki “modal” kuatlah yang akan menentukan hasil pemilihan. Modal ini bukan berarti hanya sekadar modal ekonomi, tetapi modal tersebut juga dapat diartikan sebagai modal sosial, modal politik dan tentunya modal kepercayaan diri yang harus dimiliki oleh kandidat pemilihan dengan cara uji publik (survey).

Pemenangan pemilu yang terencana dengan menggunakan pendekatan pemasaran politik akan menentukan bagaimana cara kandidat menggaet suara pemilih. Bahkan dalam teori politik modern, pemasaran politik merupakan salah satu strategi yang “mujarab” yang tak jarang dapat mengantarkan bakal calon kepada kursi “kekuasaan”. Konsep pemasaran politik adalah bagaimana transaksi diciptakan, difasilitasi dan dinilai. Transaksi adalah pertukaran nilai antar dua pihak yang biasanya dilakukan ketika seseorang menukarkan dukungannya dengan harapan mendapatkan pemerintahan yang lebih baik.

Dalam teori pemasaran, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perilaku pemilih yang diidentikan dengan konsumen. Pendekatan ini mesti dilakukan karena saat menggunakan hak pilihnya, pemilih melihat branding dari product (kandidat atau partai politik) sebelum pemilih melakukan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan untuk menukarkan hak suaranya dengan cara memilih partai politik atau kandidat tertentu sama seperti perilaku konsumen ketika hendak menggunakan uangnya untuk membeli barang atau jasa tertentu. Dalam strategi ini, tim pemenangan dan kandidat melakukan strategi dengan cara yang komprehensif. Strategi marketing politik calon kepala daerah tidak bisa terlepas dari 4 Ps yaitu : product, promotion, price, place dan segmentation yang telah menjadi formula umum dalam strategi marketing politik.

Penggunaan gambar atau poto untuk kepentingan kampanye akan mampu meningkatkan personal branding. Gambar atau photo yang mengindahkan mampu memberikan auragenic serta meningkatkan attractiveness. Sedangkan pemasangan gambar yang kurang mengindahkan aspek cameragenic akan berdampak negative bagi populartas dan elektabilitas, sehingga peran photo dalam mendukung personal branding tidak dapat dielakkan lagi. Pada akhirnya, nilai attractiveness picture dan photo tersebut diharapkan mampu meningkatkan popularitas dan elektabilitas kandidat.

Selain melalui gambar, Personal branding juga harus dibangun melalui komunikasi politik dan persuasi kepada masyarakat. Untuk melakukan personal branding yang baik harus dilakukan komunikasi yang efektif dengan masyarakat. Untuk itu, komunikasi politik yang efektif harus dilakukan dengan langkah-langkah yang strategis. Dalam hal isu isu strategis maupun program yang ditawarkan, tim pemenangan juga melakukan riset atau survei untuk mengetahui sejauh mana elektabilitas kandidat selain juga untuk mengetahui berbagai isu strategis dan program yang menjadi harapan masyarakat. Bisa saja, program yang diharapkan oleh masyarakat Komering, berbeda dengan program yang diharapkan oleh masyarakat Palembang. Ini bisa dilihat sesuai dengan potensi daerah dan harapan masyarakat Sumsel yang heterogen.

Namun, secara garis besar ada tiga modal yang mesti dimiliki oleh bakal calon kepala daerah, yaitu modal sosial (familiar dan ramah), ekonomi dan politik. Ketiga modal tersebut merupakan modal penting untuk memuluskan bakal calon menduduki kursi kepala daerah tahun 2018 nanti. Jika tidak, maka dapat dipastikan bahwa bakal calon kepala daerah yang akan maju dalam Pemilukada serentak nanti hanya akan mendapatkan hasil nihil, meskipun masih dapat diambil “hikmahnya” dengan memanfaatkan moment pemilukada 2018 sebagai bahan “uji coba” atau untuk meningkatkan popularitasnya dalam rangka menarik pemilih untuk dikonsolidasikan pada pemilu 2019.

Dibeberapa daerah, untuk memenangkan pertarungan pemilukada, tak jarang seorang kandidat “membeli” hampir 100 persen kursi partai politik yang ada di parlemen. Ini mengindikasikan bahwa kandidat tersebut memiliki modal ekonomi dan politik yang kuat, sehingga dapat menutup peluang kandidat lain untuk menang. Paling tidak, telah menutup jalan untuk menggunakan kendaraan partai politik. Meskipun undang undang membolehkan seseorang maju dalam pemilukada melalui jalur independen, tapi hampir seluruh pemilukada selalu dimenangi oleh kandidat dari partai politik.

Untuk itu, partai politik yang memiliki peluang untuk mengusung calon gubernur Sumsel pada Pilkada 2018 nanti seperti ; PDI Perjuangan 13 kursi, Demokrat 11 kursi, Golkar 10 kursi, Gerindera 10 kursi, PAN 6 kursi, PKB 6 kursi, Hanura 5 kursi, Nasdem 5 kursi, PKS 5 kursi, PPP dan PBB masing masing 2 kursi , adalah merupakan “faktor penentu” yang akan menentukan bakal calon seperti apa yang akan mereka usung pada Pemilukada Sumsel 2018. Piilihan partai politik tersebut memberikan pengaruh besar terhadap arah kebijakan Sumsel pasca habisnya masa jabatan gubernur sekarang. Gubernur Sumsel ke depan, adalah harapan masyarakat Sumsel setelah habisnya masa jabatan Alex Nurdin yang akan habis masa jabatannya karena sudah periode.

Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak
Meskipun Pilkada serentak 2018 baru satu tahun lagi akan dimulai, namun, geliat manuver politik dari masing masing bakal calon sudah mulai terasa. Butuh perhatian ekstra untuk suksesi pesta demorasi ini, dimulai dari “stakeholder” termasuk KPU dan Bawaslu sebagai “wasit” pemilu dan tentunya partisipasi aktif dari seluruh masyarakat Sumatera Selatan untuk menjaga suasana demokrasi agar selalu kondusif. Pelaksanaan Pemilukada dari tahun ke tahun yang semakin membaik namun tetap rawan konflik dan kecurangan seperti yang terjadi di beberapa Kabupaten/Kota Sumatera Selatan, merupakan pekerjaan rumah yang sangat berat yang harus diatasi oleh “wasit” Pemilu sehingga kejadian pada pemilukada 2013 yang lalu tidak terulang lagi.

Persiapan dan program yang matang yang ditawarkan oleh bakal calon kepala daerah menjadi strategi lain untuk menghindari terjadinya “black campaigne”. Harus diakui, ditataran legal formal, peraturan yang berkaitan dengan Pemilukada masih terdapat persoalan yang belum selesai, tapi mau tidak mau Pilkada “terpaksa” harus tetap berjalan. Karena uji publik yang telah diamanatkan dalam UU perubahan Pemilukada, sebelumnya, hingga sekarang belum “dapat” dilaksanakan.

Meskipun demikian, karena Pemilu merupakan cerminan demokrasi, maka dengan rasa suka cita kita harus antusias menyambutnya. Sebagai warga Sumsel, tentunya kita berharap Pemilukada serentak 2018 nanti adalah Pemilukada yang mengedepankan kampanye program pembangunan dan gagasan kesejahteraan bagi warga Sumatera Selatan. Pemilu yang dapat dijadikan cerminan untuk daerah lainnya.

Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah bakal calon yang akan maju dalam pemilukada serentak nanti harus memiliki jiwa siap menang dan kalah. Siapun bakal calon yang akan maju dalam Pemilukada nanti, memiliki peluang yang sama. Seperti filosofi bermain bola, selama ada menit yang belum dimainkan, maka semua kandidat memiliki peluang yang sama untuk menang, meskipun di menit menit akhir pencoblosan. Selamat berjuang!

( Penulis : Kiki Mikail )

SUMATERA SELATAN

More »

lubuk linggau

More »
" Suara Golkar, Suara Rakyat "

KABAR KADER

More »

PEMILU PRESIDEN

More »
" Golkar Bersih, Golkar Bangkit, Golkar Menang !!!! "

PILKADA

More »

PEMILU LEGISLATIF

More »
" Maju dan Berkarya, Bersama Kami Partai Golkar Lubuk Linggau "

PROFIL FIGUR

More »

OPINI

More »