Penjaringan Tidak Satu Paket

Pengembalian Formulir dan Berkas oleh salah Satu Bakal Calon Wakil Walikota Hasbi Asadiki
TABA PINGIN - Panitia penjaringan Bakal Calon (Balon) Walikota dan Wakil Walikota Partai Golkar Kota Lubuklinggau, Mukhtarul Muslimin Hanan menegaskan penjaringan balon walikota dan wakil walikota di Partai Golkar tidak satu paket, artinya pendaftaran dilakukan secara terpisah antara Balon Walikota dan Wakil Walikota,

"Penjaringan dilakukan terpisah, tidak satu paket. Walaupun H SN Prana Putra Sohe mendaftar selaku Waliota dan H Sulaiman Kohar balon wakil walikota saat mendaftar serentak namun kita mencatatnya secara terpisah karena memang sesuai Juknis (Petunjuk Teknis) bahwa penjaringan dilakukan secara terpisah", katanya kepada Linggau Pos Rabu (26/07).

Ditambahkannya bahwa tidak menutup kemungkinan jika SN Prana Putra Sohe kembali diusung oleh Partai Golkar, maka Partai Golkar yamg akan menentukan siapa calon wakil walikota yang akan mendampingi.

"Bisa saja Partai Golkar memasangkan SN Prana Putra Sohe dengan calon lain. Juga tidak menutup kemungkinan Partai Golkar kembali mengusung Nan Suko Jilid II. Semua masih cair segala kemungkinan bisa saja terjadi," tegasnya.

Menurutnya, Tim Penjaringan Balon Walikota dan Wakil Walikota Partai Golkar Kota Lubuklinggau menyampaikan kepada DPD Partai Golkar Sumatera Selatan pada saat penyerahan berkas Balon Walikota dan Wakil Walikota agar ada Kader Partai Golkar yang diusung pada Pilkada 2018.

Ujang panggilan akrab Mukhtarul Muslimin Hanan memastikan kandidat yang akan diusung Partai Golkar tidak akan melenceng dari 10 kandidat yang daftar di Partai Golkar yang terdiri dari enam Balon Walikota dan empat balon wakil walikota. Balon Walikota diantaranya H SN Parana Putra Sohe, Riezky Aprilia, H Rodi Wijaya, HM Khoirul Umri, H Rustam Effendi dan H Toyep Rakembang. Sedangkan Balon Wakil walikota H Sulaiman Kohar, Hasbi Asadiki, Fauzi Arianto dan Hendi Budiono.

"Kalau sampai ada nama baru pastilah itu menjadi keputusan luar biasa yang diambil oleh DPD Sumsel dan DPP Partai Golkar. Siapa tahu, karena bisa saja dinamika Pilgub akan mempengaruhi peta koalisi Pilkada serentak di Kabupaten/Kota di Sumsel," tegasnya.

Namun demikian keputusan final siapa yang diusung Partai Golkar memperhatikan hasil survey individu maupun kombinasi jika dipasangkan - siapa berpasangan dengan siapa - pada survey yang dilakukan.

"Soal Posisi bisa saja berubah, misalnya yang daftar Balon walikota bisa jadi Balon wakil walikota demikian sebaliknya, jika Partai Golkar mengusungnya," tegasnya.

Sembari menambahkan, dari 10 kandidat yang mendaftar ada tiga kader Partai Golkar yakni H Rodi Wijaya, Hasbi Asadiki, dan Fauzi Arianto. Berkas pendaftaran sudah diserahkan ke DPD Partai Golkar Sumsel diterima langsung oleh Sekretaris DPD Ir Herpanto MSi. Tahap selanjutnya akan dilakukan survey.

"Kandidat yang di survey tentunya 10 orang yang mendaftar ke Partai Golkar, " ucapnya.

Menurut Ujang kandidat yang ambil formulir di Partai Golkar 12 orang, dua orang tidak kembalikan berkas semuanya kader partai Golkar yakni Firdaus Cik Olah Ketua DPD Partai Golkar Musi Rawas mengambil formulir Balon Walikota dan Okma Yendri.

(Sumber : Linggau Pos, edisi Kamis 27 Juli 2017)


EmoticonEmoticon

" Suara Golkar, Suara Rakyat " " Golkar Bersih, Golkar Bangkit, Golkar Menang !!!! " " Maju dan Berkarya, Bersama Kami Partai Golkar Lubuk Linggau "